RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

Monday, April 30, 2012

Apakah UFO Itu Ada Atau Tidak?


Menurutmu, apakah UFO (Unidentified Flying Object) benar-benar ada? Jika memang ada, apa bukti ilmiahnya? Dan jika tidak ada, mengapa banyak orang yang mempercayai keberdaannya?

Pertanyaan di atas membutuhkan jawaban yang cukup panjang. Dan sebelum kalian membaca uraian panjang berikut, tolong perhatikan sekali lagi kata pertama dalam pertanyaan di atas. Pertanyaan itu dimulai dengan, “Menurutmu…”. Jadi, jawaban berikut ini adalah jawaban versi saya. Karenanya, jika jawaban ini mungkin berbeda denganmu, nyantai saja. :)

Kita akan mulai dengan fakta ini. Sejak kapankah manusia mengenal istilah UFO? Jika ditelusuri, istilah itu muncul sejak terjadinya peristiwa menghebohkan yang disebut “Insiden Roswell” pada Juli 1947.

Pada waktu itu, Amerika sedang perang dingin dengan Rusia karena persaingan dalam senjata nuklir. Di dalam perang dingin itu, militer Amerika melahirkan operasi rahasia yang disebut Proyek Mogul. Di dalam proyek itu, mereka menciptakan balon mata-mata yang ditujukan untuk menyadap (memata-matai) pengujian atom di Rusia.

Ketika dilakukan uji-terbang pada prototipe balon mata-mata itu, terjadi kecelakaan yang tidak pernah mereka sangka-sangka. Balon yang sedang diuji itu terbawa angin hingga keluar lapangan, dan jatuh di gurun New Mexico. Sialnya, sebelum balon mata-mata itu berhasil dievakuasi, seorang penduduk sipil menemukan bangkai balon tersebut.

Penduduk sipil itu bernama William Mac Brazel, seorang pemilik peternakan. Dia menemukan reruntuhan balon yang terbuat dari bahan karet sintetis dan metal-metal ringan itu, dan merasa heran, karena baru kali itulah dia menyaksikan “pesawat aneh” semacam itu. Maka dia pun kemudian menghubungi sheriff di kotanya, dan terjadilah kegemparan yang tak terduga.

Koran-koran meliput dan mengabarkan penemuan “pesawat aneh” itu, dan perhatian masyarakat berkembang cepat. Kita tahu, apa pun yang “aneh” selalu mengundang perhatian masyarakat. Pada waktu itu, balon mata-mata adalah teknologi baru, maka masyarakat pun berduyun-duyun ke sana, persis ketika terjadi crop circle di persawahan Sleman. Nah, peristiwa itulah yang kemudian disebut Insiden Roswell.

Ketika opini masyarakat semakin ramai terhadap balon tersebut, militer dan pemerintah Amerika sengaja bungkam. Mengingat kondisi perang dingin yang sedang terjadi dengan Rusia, mereka tentu tidak mau menyatakan terus-terang bahwa reruntuhan itu sebenarnya balon mata-mata yang ditujukan untuk memata-matai Rusia. Karena militer Amerika menyangkal memiliki balon itu, maka opini masyarakat semakin simpang siur, bahkan semakin ngawur.

Sementara itu, para wartawan yang semula mengabarkan reruntuhan itu sebagai kecelakaan, mencoba mengkonfirmasinya ke militer Amerika, karena siapa tahu reruntuhan “pesawat aneh” itu milik mereka. Tetapi, seperti yang dinyatakan di atas, militer dan pemerintah Amerika benar-benar bungkam dan menyangkal memiliki balon tersebut. Seiring dengan itu, Proyek Mogul yang sebelumnya dirahasiakan berubah menjadi kekacauan luar biasa.

Karena investigasi wartawan menghadapi jalan buntu, maka hipotesis kemudian berkembang. Pada waktu-waktu itulah mulai muncul spekulasi bahwa reruntuhan yang ditemukan di gurun New Mexico itu adalah pesawat dari ruang angkasa. Seiring dengan itu, koran-koran dan televisi menciptakan istilah baru—UFO (pesawat tak dikenal).

Ketika isu mengenai UFO itu menyebar luas, militer Amerika tercengang, namun diam-diam bersyukur karena lebih baik dunia menyangka itu reruntuhan UFO daripada mereka tahu bahwa itu sebenarnya proyek senjata mata-mata. Jadi, Angkatan Udara pun kemudian tidak mengkonfirmasi spekulasi itu, bahkan mulai merekayasa “kebocoran keamanan” dengan menyebarkan berita bahwa mereka telah mengadakan kontak dengan pesawat luar angkasa.

Untuk menguatkan spekulasi itu, mereka bahkan menciptakan “Hangar 18” yang misterius di Wright-Patterson Air Force Base di Dayton, yang disebut-sebut sebagai tempat menyimpan jasad makhluk luar angkasa yang dibekukan. Dunia mempercayai hal itu, dan dalam waktu singkat istilah UFO segera menyebar ke berbagai penjuru dunia, dan kepercayaan tentang makhluk dari luar angkasa pun menggejala seperti wabah.

Kecelakaan balon mata-mata serta munculnya isu mengenai UFO kemudian dimanfaatkan oleh militer Amerika untuk menutupi proyek-proyek mereka selanjutnya. Dengan adanya isu UFO, maka militer Amerika pun lebih bebas dalam menjalankan percobaan-percobaan mereka atas senjata atau pesawat-pesawat baru yang mereka ciptakan. Setiap kali warga sipil tanpa sengaja melihat pesawat aneh melintas di udara, komunitas intelijen pun dengan mudah menyebarkan kembali konspirasi tentang UFO.

Area 51, yang selama ini dipercaya sebagai tempat “nongkrong” antara bocah-bocah UFO dengan bocah-bocah militer Amerika, juga sebenarnya merupakan tempat melakukan penciptaan dan uji coba berbagai senjata dan pesawat canggih Amerika. Karenanya sangat wajar jika tempat itu dijaga sangat ketat dengan ratusan tentara setiap hari, serta dilengkapi berbagai detektor canggih.

Tetapi, sekali lagi, intelijen Amerika sengaja tidak “meluruskan” isu mengenai UFO di Area 51 itu, karena jauh lebih baik masyarakat menganggap itu sebagai tempat nongkrongnya para UFO daripada dunia mengetahui kemampuan militer Amerika sesungguhnya. Di dalam urusan persenjataan, masing-masing negara akan berusaha merahasiakan teknologi mereka, dan isu UFO telah dengan sempurna melindungi rahasia persenjataan Amerika.

Jadi, apakah saya percaya UFO? Saya seorang pembelajar. Saya akan mempercayai sesuatu jika: a) sesuatu itu bisa dibuktikan secara empiris, atau b) sesuatu itu bisa dibuktikan secara ilmiah. UFO tidak memenuhi dua persyaratan itu, jadi saya tidak percaya pada UFO.

Lalu kenapa banyak orang yang mempercayai—bahkan meyakini—keberadaan UFO? Mengapa beberapa orang bahkan ada yang sampai bersumpah pernah melihat UFO dan semacamnya?

Di dalam psikologi adalah sebuah hukum yang dirahasiakan. Hukum itu berbunyi, “Orang cenderung percaya pada hal-hal yang sangat tidak mungkin, karena hal itu membuat mereka bangga, merasa bahwa secara intelektual cukup berani menerima sesuatu yang oleh orang lain dianggap tidak masuk akal. Itulah sebabnya kenapa orang kemudian suka mempercayai hal-hal yang bersifat aneh, mistik, tidak logis, dan semacamnya.”

ada komentar?????

No comments:

Post a Comment