RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

Monday, June 10, 2013

Kembalinya Mourinho ke Chelsea dan PR yang Menanti

Kembalinya Mourinho ke Chelsea dan PR yang Menanti

Kembalinya Mourinho ke Chelsea dan PR yang Menanti

Kisah cinta itu ternyata belum usai dan kini siap disemai ulang. Hati rupanya tidak dapat ditipu dan tiada guna pula bagi kita untuk berusaha menipunya.

Jose Mourinho telah mengumbar perihal rasa cinta ini kepada khalayak. Bagi Mourinho, rasa cinta itu hanya dapat ia temukan di Chelsea, klub yang pernah ia tangani hampir satu dasawarsa silam. Ia juga merupakan peletak fondasi Chelsea yang kita kenal saat ini.

Sampai ketika Chelsea menjuarai Liga Champions musim 2011/12 lalu, karakter bermain Chelsea masih sarat pengaruh Mourinho. Mengandalkan kecepatan, kekuatan fisik, dan serangan balik efisien, Chelsea akhirnya mampu menjadi raja Eropa. Gelar Liga Champions ini, bukan rahasia lagi, merupakan trofi paling diidamkan oleh sang patron, Roman Abramovich.

Mourinho boleh gagal, tetapi warisannyalah yang membawa Chelsea meraih kejayaan besar itu.

Kembalinya Mourinho melengkapi sejumlah perubahan di konstelasi kekuatan Liga Primer Inggris. Tidak ada lagi Sir Alex Ferguson, tidak ada lagi Rafael Benitez, dan tidak ada lagi Arsenal yang dulu. Manchester United dan Liverpool saat ini sedang berada di sebuah era baru di bawah David Moyes dan Brendan Rodgers.

Sekarang Liga Inggris juga punya Manchester City yang menjelma menjadi Chelsea Episode II. Terakhir, ada juga sedikit potensi kejutan dari Tottenham Hotspur yang ditukangi mantan anak buah Mourinho, Andre Villas-Boas.

Pun demikian dengan situasi internal di tubuh Chelsea. Tujuh tahun mampu menghasilkan banyak sekali perubahan. John Terry, Ashley Cole, dan Frank Lampard memang masih dapat diandalkan, akan tetapi, mereka bukan lagi diri mereka tujuh tahun yang lalu. Usia ketiganya sudah melewati angka 30 dan itu artinya, Mourinho sudah menghadapi pekerjaan rumah pertamanya. Mulai sekarang, Mourinho sudah harus bersiap-siap jika sewaktu-waktu ketiga figur sentral tersebut sudah tidak lagi dapat diandalkan.

Tidak hanya itu. Mourinho juga memiliki beberapa pekerjaan rumah lain. Pertama, soal barisan serang Chelsea. Fernando Torres dan Demba Ba belum kunjung tampil seperti harapan. Khalayak cenderung lebih mudah memahami kurangnya kontribusi Ba untuk Chelsea mengingat harganya yang “hanya” ada di kisaran 7 juta pound. Nyatanya, Demba Ba belum juga memenuhi ekspektasi publik yang berharap ia mampu mengulangi penampilan menawannya di Newcastle United.

Chelsea masih memiliki Romelu Lukaku yang sedang disekolahkan ke West Bromwich Albion. Menilik sejarah romantis antara Mourinho dan Didier Drogba, kans Demba Ba dan Romelu Lukaku untuk masuk ke dalam rencana Mourinho sebetulnya lebih besar.

Namun, Fernando Torres adalah pemain yang secara khusus diinginkan oleh Roman Abramovich. Menilik kasus yang menimpa Mourinho perihal Andrei Shevchenko, barangkali Mourinho tidak bisa begitu saja menendang Torres keluar jika Torres tidak masuk ke dalam rencananya.

Kedua, masalah David Luiz — yang menjadi incaran beberapa klub lain di Eropa. Barcelona adalah salah satu tim yang dikabarkan tertarik memakai jasa bek spesialis tendangan bebas ini. Mourinho harus memutuskan apakah ia akan memakai jasa David Luiz dalam skemanya atau tidak. Jika David Luiz masuk, di posisi manakah ia akan bermain? Apakah ia akan bermain kembali ke lini belakang atau justru Mourinho akan mewarisi jejak Rafael Benitez dengan menempatkan David Luiz di lini tengah?

Masalah David Luiz ini akan memiliki korelasi dengan pekerjaan rumah ketiga yang dihadapi Mourinho yakni masalah lini tengah. Mourinho adalah penggemar berat pola 4-2-3-1 di mana pola tersebut mengharuskan adanya dua jangkar (atau pivot) di depan empat pemain bertahannya. Jika David Luiz memang pada akhirnya ditempatkan di lini tengah, dan Frank Lampard kemungkinan besar akan secara otomatis mengisi pos pivot lainnya, maka ada kemungkinan pola 4-2-3-1 yang diusung Mourinho akan menjadi statis mengingat kecenderungan bertahan yang jauh lebih besar.

Jika David Luiz dikembalikan ke lini belakang, maka satu posisi pivot di lini tengah akan lowong dan kemungkinan besar akan diisi entah Michael Essien atau Ramires. Essien tahu betul apa yang diinginkan Mourinho dan bisa jadi ia yang akan ditempatkan menjadi starter. Akan tetapi, Ramires adalah pemain yang lebih muda, lebih cepat, dan lebih dinamis. Hal ini akan memudahkan Mourinho untuk memainkan pola 4-2-3-1 yang lebih dinamis dalam hal transisi bertahan ke menyerang. Alternatif lain untuk Ramires: sayap kanan.

Kembali ke soal David Luiz. Jika ia dikembalikan ke belakang, maka ada satu nama lagi yang harus dikorbankan untuk mengakomodasinya. Pilihannya ada dua: Branislav Ivanovic atau Cesar Azpilicueta. Akan tetapi, persoalan di sini tidak akan terlalu besar. Ivanovic dan Azpilicueta bisa digunakan sesuai kebutuhan. Jika ingin lebih kuat dalam hal bertahan, Ivanovic akan turun, dan sebaliknya, jika ingin serangan yang lebih menyengat, Azpilicueta pilihannya.

Persoalan keempat terletak di pos gelandang serang. Cukup pelik jika Andre Schuerrle benar-benar jadi ditransfer dari Bayer Leverkusen. Harga Schuerrle tidak akan benar-benar miring sehingga rencana yang disiapkan harus benar-benar matang. Sudah ada tiga nama hebat di lini ini. Juan Mata, Eden Hazard, dan Oscar menjadi tiga aktor kunci Chelsea musim lalu. Masih ada juga nama Victor Moses yang siap turun dari bangku cadangan.

Jika Schuerrle benar-benar bergabung, kedalaman skuat Chelsea akan menjadi sangat baik, akan tetapi, persoalan rotasi akan menjadi masalah tersendiri. Berita baiknya, Schuerrle yang secara alami biasa beroperasi dari sisi kiri bisa didorong maju menjadi penyerang tengah dalam keadaan darurat.

Masa bulan madu Chelsea dan Mourinho rasanya harus dipersingkat. Untuk menyelesaikan masalah internal dan menyesuaikan diri dengan suasana baru Liga Primer Inggris, Mourinho dan Chelsea harus memulai pekerjaannya lebih cepat. Mourinho harus segera berbenah, apalagi 30 Agustus nanti, Mourinho akan kembali menghadapi musuh bebuyutannya yang kini menangani FC Bayern, Josep Guardiola. Mereka berdua akan kembali bersua di ajang Piala Super Eropa.

Ajang Piala Super Eropa, meskipun akan terlalu dini untuk menjadi tolok ukur, sedikit banyak akan mampu memberikan gambaran bagaimana keberlangsungan Chelsea di bawah Mourinho, khususnya untuk musim ini. Jalan masih sangat panjang dan berliku. Untuk memastikan peluang di kompetisi domestik saja, Mourinho masih harus berbenah, apalagi untuk kompetisi Eropa. Terlalu pagi untuk mengatakan apa yang akan terjadi tengah malam nanti.

Bagaimanapun, kembalinya Jose Mourinho adalah sinyalemen positif untuk sepak bola Inggris. Setelah Alex Ferguson pensiun, sepak bola Inggris membutuhkan ikon besar dan Mourinho adalah sosok yang sempurna untuk menjadi ikon tersebut.

Ia memiliki banyak pekerjaan rumah, tetapi jangan panggil ia The Special One jika tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya.


Sumber
Sekian: Kembalinya Mourinho ke Chelsea dan PR yang Menanti
Salam Hangat Beritasepakboladunia88.blogspot.com By Ardi

No comments:

Post a Comment